Virus Oropouche Memakan Korban di Brasil, Pakar Ungkap Gejalanya

redaksi redaksi

Gejalanya menurut Dicky seperti Demam, Nyeri otot, Sendi kaku, Sakit kepala, Muntah, Mual, Menggigil, Sensitif terhadap cahaya.

Tak hanya itu, Dicky juga menyebut virus Oropouche ini memiliki potensi ibu mengalami keguguran dan bayi lahir dengan kondisi kepala kecil. “Ini bisa menjadi halnya seperti virus Zika, ketika kontrol terlambat dilakukan bisa berujung fatal,” sebut dia.

Menurut Dicky virus Oropouche yang menewaskan dua orang di Brasil, memiliki potensi mewabah di Indonesia. Meski begitu, ia menyebut risiko atau potensi menjadi pandemi berikutnya setelah COVID-19 relatif kecil lantaran penularannya tak terjadi antarmanusia.

“Ini penyakit yang ditularkan nyamuk. Jadi tidak ada penularan antar manusia. Potensi jadi pandemi kecil bahkan bisa dikatakan tidak ada,” ungkapnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Oropouche dapat menyebar ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis, yang sering ditemukan di hutan dan sekitar badan air, serta nyamuk Culex quinquefasciatus tertentu.

Ada dugaan bahwa virus ini menyebar melalui siklus epidemik dan siklus sylvatik. Dalam siklus sylvatik, primata, kukang, dan mungkin burung menjadi inang bagi virus ini, meskipun vektor arthropoda yang tepat belum diketahui.

Sementara dalam siklus epidemik, manusia menjadi inang yang terinfeksi dan virus Oropouche menular melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis. Sampai saat ini, belum ada bukti penularan virus Oropouche dari manusia ke manusia.[]

Share This Article
Leave a comment