CARASEHAT.NET | Jakarta–Tahun 2025 menjadi momentum Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) memperkenalkan kembali semangat berbagi di Hari Raya Idul Adha. Lewat program bertajuk “#QurbanIZIaja; Qurban Olahan untuk Pelosok Negeri dan Gaza Palestina”, IZI ingin menunjukkan bahwa berkurban tak hanya sebatas menyembelih hewan, tetapi bisa diolah, dikemas, dan dikirimkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan—bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil dan Gaza Palestina.
Peluncuran program Qurban IZI ini digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, bertempat di Resto Roemah Polonia, Jakarta Timur. Suasana acara terasa hangat dan penuh semangat, terlebih dengan kehadiran Teuku Wisnu, public figure yang telah lama dikenal dengan kiprahnya di berbagai kegiatan sosial. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi para tamu undangan.
Selain Teuku Wisnu, sejumlah tokoh penting dari IZI juga hadir dalam acara tersebut. Di antaranya adalah Wildhan Dewayana selaku Direktur Utama IZI, Muhammad Ardhani sebagai Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat, Arman sebagai Ketua Qurban IZI, serta Maslufin, pengelola UMKM yang bertugas mengolah daging qurban menjadi makanan siap saji. Tak ketinggalan, beberapa influencer turut memeriahkan acara, memberikan dukungan moral sekaligus menyuarakan semangat kebaikan lewat media sosial.
Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara
Salah satu yang paling menarik perhatian dalam peluncuran ini adalah pengenalan kembali produk andalan IZI, yaitu Qurban Olahan Citarasa Nusantara. Tahun ini, olahan daging qurban hadir dalam empat varian rasa yang menggugah selera: Abon Kita Qurban IZI, Qurban Olahan Rendang, Qurban Olahan Gulai dan Qurban Olahan Sop.
Bukan sekadar inovasi rasa, produk olahan ini dirancang dengan ketahanan yang luar biasa—bisa disimpan dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Artinya, distribusi olahan qurban tidak hanya berhenti di sekitar waktu Idul Adha saja. Makanan ini bisa menjadi cadangan pangan ketika terjadi bencana alam, dikirim ke daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), hingga menjadi bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.
Qurban Sebagai Sarana Transformasi Sosial
Dalam sambutannya, Direktur Utama IZI Wildhan Dewayana menekankan pentingnya mengelola qurban sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, bukan semata-mata soal ritual tahunan.
“Sebagaimana IZI mengelola zakat, bukan hanya berbicara tentang besaran saja, tapi bagaimana agar zakat dan qurban menjadi instrumen transformasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan dampak seluas mungkin. Kita ingin memberikan sebesar-besarnya untuk kemanfaatan masyarakat yang luas. Oleh karena itu, qurban ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendorong kegiatan ini,” tutur Wildhan.
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa semangat berqurban bisa menjadi pintu masuk untuk menciptakan perubahan nyata—terutama di masyarakat yang selama ini sulit dijangkau oleh program-program sosial konvensional.
Teuku Wisnu: Solusi Praktis untuk Stunting dan Gaza
Salah satu momen yang paling ditunggu dalam peluncuran ini adalah talkshow bersama Teuku Wisnu, yang juga dikenal sebagai influencer positif dan penggiat kegiatan sosial. Dalam sesi tersebut, ia mengungkapkan rasa kagumnya terhadap ide qurban olahan yang diinisiasi IZI.
“Kepada teman-teman influencer dan kita yang hadir di sini bisa mesosialisasikan terkait dengan inovasi yang dikeluarkan oleh IZI, karena olahan ini tidak hanya dapat dirasakan atau sekali makan saja ketika momen Idul Adha, tetapi juga bisa dirasakan 1-2 tahun. Langkah ini juga dapat menyelesaikan masalah stunting yang ada di Indonesia. Semoga langkah mudah ini bisa menjadi solusi untuk negeri kita dan berbagi kebahagiaan untuk saudara kita di Palestina. Semoga Allah mudahkan,” ujar Teuku Wisnu.
Apa yang disampaikan Teuku Wisnu ini membuka mata banyak orang bahwa makanan olahan dari daging qurban tak hanya sekadar inovasi, melainkan solusi konkret untuk masalah gizi dan akses pangan.
Target Menjangkau 20.000 Mustahik
IZI menargetkan sekitar 20.000 mustahik sebagai penerima manfaat dari program qurban tahun ini. Mustahik merupakan sebutan bagi mereka yang berhak menerima zakat, termasuk daging qurban. Sasaran utama dari distribusi ini adalah masyarakat di wilayah 3T Indonesia, serta saudara-saudara kita di Palestina, yang hingga hari ini masih hidup dalam kondisi sulit.
Melalui program ini, IZI berharap bisa menjadi jembatan antara para mudhohi (orang yang berqurban) dengan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Proses ini bukan hanya tentang memberi, tapi tentang menghubungkan kebaikan dari satu titik ke titik lainnya—dari kota besar hingga pelosok negeri, dari Indonesia hingga Gaza.
Dengan semangat kolaborasi antara IZI, para tokoh masyarakat, dan influencer, program Qurban IZI 2025 hadir sebagai bukti nyata bahwa inovasi bisa menyatu dengan nilai-nilai keagamaan. Tak hanya memaknai qurban sebagai ibadah tahunan, tapi juga sebagai sarana transformatif untuk kemanusiaan.
Sudah saatnya berbagi kebaikan tak hanya terjadi saat momen tertentu, tapi menjadi bagian dari gaya hidup. Karena dengan #QurbanIZIaja, berqurban tak lagi terbatas oleh jarak dan waktu.[]