CARA SEHAT | Kemunculan penyakit flu yang menyerang anak-anak saat ini seringkali disebabkan oleh Flu Singapura, yaitu sebuah infeksi virus yang mengakibatkan sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Kondisi ini dikenal dalam dunia medis sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease) yang sangat mudah menular.
Sebagian kecil kasus bisa menimbulkan komplikasi, terutama jika gejalanya muncul di mulut, hal ini dapat membuat anak kehilangan nafsu makan dan kurang minum. Oleh karena itu, orang tua perlu mewaspadai kondisi ini. Meskipun belum ada kasus HFMD yang mengkhawatirkan di Kota Surakarta, namun tetap perlu diwaspadai dan dipantau secara mingguan oleh Dinas Kesehatan Surakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Surakarta, dr. Tenny Setyoharini, M.Kes, menyampaikan bahwa HFMD bisa teridentifikasi dari gejala seperti bintik kemerahan di kulit tangan, kaki, dan mulut. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan secara teratur, Menghindari berbagi alat makan dan minum, serta menghindari kontak fisik dengan orang yang diduga terinfeksi HFMD.
“Biasanya dengan gejala penyerta seperti munculnya bintik kemerahan yang terdapat di kulit tangan,kaki dan bahkan mulut dan manisfestasi klinis inilah yang bisa dikatakan tegaknya HFMD,” ungkap dr Tenny.
dr Tenny menjelaskan, sebagai antisipasi harus selalu menjaga kebersihan seperti sering cuci tangan setelah berkegiatan, dan tidak berbagi alat makan dan minum serat kontak erat dengan seseorang yang bergejala HFMD.
“Menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan cara menyilangkan siku merupakan cara pencegahaan yang paling baik,dan yang terpenting rajin olahraga dan makan makanan sehat serta bergizi,” jelas dr Tenny dilansir RRI.co.id..
Sementara itu dr Aisyah Aditya S.Pa dari Rumah Sakit UNS mengatakan kasus Flu Singapura yang ditangani RS UNS, yakni pasien harus dirawat inap,yang mana biasanya juga terdapat dengan penyakit penyerta yang lain. Tetapi memang tidak lama, karena dalam rentang waktu 2 hingga 10 hari akan sembuh sendiri.
Disebutkan pula, bahwa Flu singapura bukan Influenza, karena Flu Singapura ini menyerang rongga mulut telapak kaki tangan dan area kemaluan.
”Kenapa bisa di sebut Flu Singapura,bermula di tahun 1957 terdapat kasus di Toronto Canada,dan kenanyakan warga Singapura terkena penyakit tersebut tapi penyakit ini tidak ada kaitannya dengan penyakit flu,” jelas dr Aisyah.
Sebagai pengobatan pada pasien Flu Singapura, diperlukan obat paracematol untuk mengatasi panas, sedangkan untuk bintil bintil merah yang berubah kering juga akan menimbulkan rasa tidak nyaman, maka perlu diberikan lotion pelembah untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
”Dengan penggunaan imunisasi dasar dan tambahan atas petunjuk dokter menjadi efektif untuk pencegahaan dari adanya berbagai masalah kesehatan pada anak”, pungkas dr Aisyah,menutup perbincangannya dengan RRI.[]