CARA SEHAT | Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di Indonesia. Banyak pasien hipertensi yang mempertanyakan apakah mereka harus mengonsumsi obat seumur hidup. Dalam menjawab pertanyaan ini, kami merangkum informasi dari para ahli kesehatan.
Menurut Dr. Ika Sedar Wasis Sasono, Sp.N., seorang spesialis neurologi di Rumah dr. Soebandi Jember, dalam diskusi Healthy Morning di RRI Jember pada Rabu (21/08/2024) menyatakan, hipertensi adalah kondisi kronis yang biasanya memerlukan pengobatan jangka panjang. Meskipun pengobatan dapat membantu mengontrol tekanan darah.
“Penting untuk diingat bahwa hipertensi adalah penyakit yang tidak bisa sembuh total, hanya bisa dikelola,” ungkapnya dilansir RRIco.id.
Berbagai obat hipertensi, seperti ACE inhibitor, beta-blocker, dan diuretik, berfungsi untuk menurunkan tekanan darah serta meminimalisir risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Bagi banyak pasien, kepatuhan terhadap pengobatan merupakan komponen penting dalam strategi pengelolaan hipertensi yang efektif.
Namun, ada kalanya perubahan gaya hidup dapat membantu dalam mengendalikan tekanan darah tanpa ketergantungan pada obat seumur hidup. Dr. Ika Sedar Wasis Sasono, Sp.N., mengungkapkan perubahan pola makan, olahraga teratur, dan strategi pengelolaan stres dapat berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah.
“Beberapa pasien mungkin mampu mengurangi dosis obat atau bahkan menghentikannya setelah menerapkan perubahan gaya hidup yang signifikan dan konsisten,” katanya.
Keputusan untuk menyesuaikan pengobatan harus selalu didiskusikan dengan dokter. Profesional medis akan mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan dan menentukan rencana perawatan yang sesuai.
Untuk menjaga tekanan darah dan mencegah komplikasi lebih lanjut, Dr. Ika Sedar Wasis Sasono, Sp.N., menyarankan penderita hipertensi untuk rutin memantau tekanan darah mereka dan mematuhi rekomendasi medis dengan seksama.
“Mengabaikan pengobatan atau menghentikannya tanpa konsultasi medis dapat berisiko, dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya.”
Dengan demikian, meskipun ada kemungkinan bagi beberapa individu untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi obat setelah mencapai kontrol yang baik melalui modifikasi gaya hidup, banyak pasien hipertensi yang tetap memerlukan pengobatan berkelanjutan agar tekanan darah mereka tetap terjaga dan menghindari risiko kesehatan yang lebih serius.
Penting bagi penderita hipertensi untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan rencana perawatan yang paling tepat dan terus mengikuti saran medis untuk menjaga kesehatan mereka.[]