Penyakit Jantung Banyak Ditemukan di Usia Muda, Mengapa?

redaksi redaksi

CARA SEHAT | Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tanggal 29 September. Dalam rangka memperingati hari tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar acara temu media dengan tema Hari Jantung Sedunia 2024 yang dilaksanakan secara daring.

Menurut dr. Radityo Prakoso, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, semakin banyak kasus penyakit jantung yang ditemukan pada usia muda. Dia mengungkapkan bahwa prevalensi penyakit jantung pada kelompok usia muda meningkat sebesar 2 persen setiap tahun di seluruh dunia.

“Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun. Sebanyak 2 persen setiap tahunnya,” kata Radityo dalam temu media secara daring, Senin (23/9/2024).

Radityo menjelaskan berbagai faktor yang berkontribusi pada peningkatan kasus penyakit jantung di kalangan usia muda. Faktor-faktor ini dapat dibagi menjadi dua kategori: yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.

Di antara sejumlah faktor risiko yang ada, terdapat kebiasaan buruk seperti perilaku merokok dan konsumsi makanan dengan kandungan natrium tinggi (garam). Ia merekomendasikan untuk mengurangi kebiasaan negatif ini guna menurunkan tingkat prevalensi penyakit jantung di masyarakat.

“Gaya hidup yang menyebabkan kolesterolnya tinggi, pesitif, diabetes, kebiasaan makan berlemak dan konsumsi alkohol berlebih. Hidup sedentar (banyak duduk dan sedikit aktivitas fisik) menjadi penyebab paling umum dari penyakit jantung korone,” ujar dr Radityo.

Belum lagi, satu dari enam anak muda diperkirakan memilih mengonsumsi makanan junkfood yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Konsumsi junk food menyebabkan terjadinya inflamasi yang berperan dalam pembentukan plak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.[]

SOURCES:rri.co.id
Share This Article