CARA SEHAT | Cervicogenic headache (CGH) adalah jenis sakit kepala yang berasal dari leher dan sering kali diikuti dengan keterbatasan gerakan leher serta hipersensitivitas di daerah oksipital.
Di Amerika Serikat, prevalensi CGH mencapai 17,8% di antara populasi penderita nyeri kepala berulang. Di klinik nyeri, angka ini bahkan lebih tinggi mencapai 20% dari pasien nyeri kepala.
Kerugian ekonomi akibat nyeri kepala kronis, termasuk CGH, sangat besar. Di Inggris, migrain dapat menyebabkan kerugian sebesar GBP 2 miliar per tahun, setara dengan 34 triliun rupiah.
Terapi CGH sering kali tidak memuaskan. Sekitar 50% pasien bergantung pada obat pereda nyeri, dan lebih dari 30% pasien mengurangi aktivitas di luar rumah atau bahkan berhenti bekerja. Banyak pasien tetap merasakan nyeri meskipun telah menjalani berbagai pengobatan, termasuk operasi.
Yoga, dengan berbagai gerakan yang membantu melenturkan otot dan memperbaiki postur tubuh, menjadi alternatif terapi CGH yang lebih alami dan holistik.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peserta Program Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.N(K), menunjukkan bahwa yoga modifikasi dapat menjadi alternatif efektif untuk mengatasi nyeri pada penderita cervicogenic headache (CGH).
Penelitian ini mengkaji dampak yoga modifikasi dibandingkan terapi konvensional terhadap daya tahan kardiorespirasi, fleksibilitas tubuh, nyeri, kadar kortisol saliva, dan tingkat depresi pada pasien CGH.