CARA SEHAT | Dokter spesialis rehabilitasi medik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Steven Setiono Sp.KFR Subs N.M(K), menekankan bahwa latihan yang dilakukan secara teratur, baik di rumah maupun di fasilitas kesehatan, memiliki peranan yang krusial dalam pemulihan fungsi tubuh setelah mengalami serangan stroke.
“Obat paling penting untuk stroke dan pemulihan fungsi adalah latihan. Nggak ada obat yang bisa mengembalikan fungsi, satu-satunya yang bisa mengembalikan fungsi adalah digunakan dan latihan,” ungkap Steven dalam diskusi daring seputar kesehatan di Jakarta, Senin (12/08).
Steven menekankan bahwa setelah penanganan medis untuk stroke, tahap penting berikutnya adalah rehabilitasi pemulihan fungsi tubuh. Pasien yang mengalami serangan stroke seringkali merasakan kelemahan pada satu sisi tubuh, mengalami kelainan pada mulut, dan kesulitan dalam berbicara.
Kehilangan fungsi tubuh ini disebabkan oleh kerusakan jaringan otak yang mengontrol pergerakan anggota tubuh yang terkena dampak stroke, baik akibat sumbatan maupun perdarahan.
Penanganan yang cepat dan tepat di rumah sakit dapat meminimalkan kerusakan pada jaringan otak, sehingga proses pemulihan fungsi tubuh dapat dilakukan dengan lebih efektif, mendekati kondisi sebelum serangan stroke terjadi.
“Karena semakin lama kita ke rumah sakit, semakin lama kita ditangani, jaringan otaknya itu makin banyak yang cedera. Dan jaringan otak yang semakin banyak yang cedera atau mati ini akan berkaitan dengan fungsi juga akan makin menurun. Jadi memang pertama itu, secepat mungkin ke rumah sakit sehingga otaknya jangan banyak rusak,” katanya.
Latihan yang diberikan dokter rehabilitasi medik tergantung dari fungsi apa yang ingin diperbaiki, seperti melatih fungsi tangan, jalan, menelan, atau bicara.
Steven mengatakan pemulihan tidak hanya dilakukan di rumah sakit tapi juga harus dilakukan secara intens di rumah oleh pasien agar fungsi tubuh kembali normal lebih cepat.
Perbaikan fungsi tubuh akan terlihat signifikan jika latihan dilakukan rutin selama satu sampai tiga bulan pertama rehabilitasi. Steven juga menyarankan sesering mungkin untuk mengulang gerakan sehari-hari agar otak juga memulihkan diri pasca serangan stroke.
“Jadi, walaupun kita belum sempurna, kita tetap harus mencoba terus, melakukan repetisi berulang-ulang. Di ulang-ulang, jadinya gerakannya jelek, semakin lama gerakannya akan lebih bagus, karena otaknya berusaha memulihkan diri. Biasanya dikasih waktunya sehari tiga kali, diantaranya mungkin dengan intensitas lebih ringan,” jelas Steven.
Selain sering latihan, Steven juga mengingatkan untuk mengontrol faktor risiko stroke seperti darah tinggi, diabetes melitus dan kolesterol tinggi serta vitamin agar tidak terjadi stroke berulang.
Stroke yang berulang bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak yang lebih parah dan menyebabkan gangguan fungsionalnya yang semakin sulit diatasi.
Jika memiliki gejala stroke Steven menyarankan untuk secepatnya ke rumah sakit untuk menyelamatkan jaringan otak sebanyak mungkin dan lakukan latihan gerakan secara rutin agar pemulihan meningkat signifikan.[]