Carasehat.net | Gendang telinga atau membran timpani adalah lapisan tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Fungsinya sangat penting: menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang kemudian dikirim ke otak untuk diproses menjadi suara yang kita dengar. Karena bentuknya yang tipis dan sensitif, gendang telinga sangat rentan terhadap cedera. Salah satu masalah serius yang bisa terjadi adalah gendang telinga bocor (perforasi).
Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan pendengaran, rasa nyeri, berdengung di telinga (tinnitus), hingga infeksi kronis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan telinga dan mencegah kebocoran gendang telinga sangat penting. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Hindari Membersihkan Telinga dengan Benda Tajam
Banyak orang terbiasa membersihkan telinga dengan cotton bud, jepit rambut, bahkan tusuk gigi. Padahal, benda-benda tersebut justru dapat merusak lapisan kulit di saluran telinga dan berisiko menusuk gendang telinga.
Jika kotoran telinga (serumen) terasa mengganggu, sebaiknya gunakan tetes telinga pelunak serumen atau periksa ke dokter THT untuk pembersihan yang aman.
2. Lindungi Telinga dari Tekanan Udara Mendadak
Perubahan tekanan udara secara tiba-tiba—seperti saat naik pesawat, menyelam, atau mendaki gunung—dapat menekan gendang telinga.
Untuk mengurangi risiko ini:
- Saat pesawat lepas landas atau mendarat, mengunyah permen karet atau menelan air liur bisa membantu menyeimbangkan tekanan.
- Gunakan earplug khusus penerbangan (earplane) jika sering bepergian dengan pesawat.
- Saat menyelam, lakukan teknik equalizing (menelan, menguap, atau menutup hidung dan meniup perlahan) untuk menyeimbangkan tekanan.
3. Hindari Memasukkan Air Kotor ke Telinga
Air yang kotor dapat membawa bakteri dan menyebabkan infeksi telinga tengah (otitis media), yang dalam kasus parah bisa memicu kebocoran gendang telinga.
Beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Gunakan penutup telinga tahan air saat berenang di kolam umum.
- Setelah berenang atau mandi, keringkan telinga dengan lembut menggunakan handuk, jangan dengan cotton bud.
- Jika telinga terasa penuh air, miringkan kepala dan tarik daun telinga perlahan untuk membantu air keluar.
4. Hindari Suara yang Terlalu Keras
Paparan suara keras yang berlebihan, seperti dari konser, headphone, atau ledakan, dapat menyebabkan trauma akustik pada gendang telinga.
Untuk mencegahnya:
- Gunakan earplug atau earmuff di lingkungan yang bising.
- Atur volume headphone tidak lebih dari 60% dari kapasitas maksimal dan hindari mendengarkan lebih dari 60 menit berturut-turut (aturan 60/60).
- Jaga jarak dari sumber suara keras seperti speaker konser atau mesin berat.
5. Segera Obati Infeksi Telinga
Infeksi telinga tengah sering kali menyebabkan penumpukan cairan atau nanah di balik gendang telinga. Jika tidak ditangani, tekanan dari cairan tersebut bisa menyebabkan gendang telinga pecah.
Tanda-tanda infeksi telinga antara lain:
- Nyeri telinga
- Pendengaran menurun
- Cairan keluar dari telinga
- Demam ringan
Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter THT agar mendapatkan pengobatan antibiotik atau tindakan medis yang sesuai.
6. Jangan Menyelam Saat Sedang Flu atau Hidung Tersumbat
Kondisi sinus atau saluran eustachius yang tersumbat dapat mengganggu keseimbangan tekanan antara telinga luar dan tengah. Bila memaksakan diri menyelam atau terbang saat flu, tekanan bisa meningkat dan menyebabkan gendang telinga robek.
Tunggu hingga kondisi benar-benar pulih sebelum melakukan aktivitas tersebut.
7. Jaga Kesehatan Umum dan Imunitas
Infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau sinusitis, sering kali menjadi pemicu masalah pada telinga. Menjaga daya tahan tubuh dapat membantu mencegah infeksi yang berpotensi menjalar ke telinga tengah.
Lakukan hal berikut:
- Konsumsi makanan bergizi dan cukup vitamin C
- Istirahat cukup
- Hindari merokok dan paparan asap rokok
- Minum air putih yang cukup
8. Periksa Telinga Secara Berkala
Bagi orang yang sering terpapar suara keras, sering menyelam, atau memiliki riwayat infeksi telinga, pemeriksaan rutin ke dokter THT sangat disarankan.
Pemeriksaan sederhana dengan otoskop dapat mendeteksi tanda-tanda iritasi atau penebalan gendang telinga sejak dini, sebelum menjadi masalah serius.
Menjaga kesehatan gendang telinga bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga soal kesadaran dan kehati-hatian. Hindari kebiasaan yang bisa melukai telinga, jaga telinga dari infeksi dan tekanan udara berlebih, serta gunakan pelindung telinga saat dibutuhkan.
Jika muncul gejala seperti nyeri, telinga berdenging, keluar cairan, atau penurunan pendengaran, segera periksa ke dokter THT untuk mencegah kerusakan permanen.[]
Seputar lingkungan: https://dlhbangkabelitung.id/