Menkes Budi: Ingin Berumur Panjang, Harus Rutin Cek Kesehatan

redaksi redaksi

CARA SEHAT | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia. Imbauan ini disampaikan Menkes saat meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (19/7).

“Jagalah tubuh tetap sehat, jangan sampai sakit,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi menekankan bahwa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker masih menjadi faktor utama penyebab penyakit dan kematian di Indonesia. Penyakit-penyakit ini biasanya bersifat kronis dan memerlukan biaya pengobatan yang signifikan.

Menkes Budi juga menyarankan agar masyarakat menjaga kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setidaknya satu kali dalam setahun. Langkah ini penting agar dapat memantau kondisi kesehatan seseorang dan mengetahui risiko gangguan kesehatan lebih awal, sehingga dapat ditangani dengan cepat.

“Kalau itu dideteksi lebih dini 5 tahun sebelumnya, bisa dihindari sejak awal, jadi dia tidak akan kena stroke, tidak akan meninggal, umurnya akan panjang,” ujarnya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Jika hasilnya tidak sesuai, harus segera berobat ke puskesmas.

“Kalau di atas batas normal jangan panik, cepat datang ke Puskesmas, dikasih obat gratis, benar-benar gratis,” tutur Menkes Budi.

Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, yakni cek lingkar perut atau Indeks Masa Tubuh (IMT). Batas aman lingkar perut pria 90 cm, sementara untuk wanita 80 cm. Jika melebihi batas, harus segera dikontrol. Sebab, lemak perut bila berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung.

“Paling mudah dilihat dari ukuran celana, kalau lebih dari 34 sudah obesitas, kalau 31-32 masih boleh,” ucap Menkes.

Menkes Budi juga menyampaikan bahwa masyarakat sehat berkaitan erat dengan visi Indonesia maju pada 2045. Saat itu, Indonesia diperkirakan menjadi negara maju, dengan salah satu kriterianya adalah pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai Rp 15 juta per bulan. Agar cita-cita tersebut terwujud, seluruh penduduk harus sehat.

“Kalau mau jadi Indonesia maju, orangnya harus sehat. Sehat itu harus dijaga jangan sampai sakit, caranya harus rajin ke Puskesmas untuk ukur 4 itu, minimal setahun sekali, kalau makin tua bolehlah 6 bulan sekali. Kalau itu dijaga, Insya Allah usianya bisa mencapai rata-rata usia harapan hidup Indonesia, bahkan bisa lebih,” pesannya.[]

Share This Article
Leave a comment